Kuatkan Fungsi Humas, KPU Demak Ikuti Workshop Penguatan Kehumasan

“Humas harus aktif berkomunikasi kepada rakyat. Jangan menunggu informasi ramai beredar di masyarakat.” -- Presiden Joko Widodo, 2015

 

Demak, kab-demak.kpu.go.id - Grunig (1984:6) menyatakan bahwa Public Relations atau Humas adalah, ...the management of communication between an organization and its publics. Humas adalah kegiatan manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dengan berbagai macam publiknya). Dalam pengertian yang cukup singkat dan sederhana tersebut, ada beberapa kata kunci yang cukup penting, yaitu (1) manajemen, (2) komunikasi, (3) organisasi, dan (4) publik. Empat kata kunci inilah yang selanjutnya merupakan elemen dasar untuk memahami semua kegiatan kehumasan.

Dari definisi di atas, Public Relations (PR) yang bekerja di sebuah organisasi, perusahaan, lembaga pemerintah, atau individu, harus mengolah sebuah cerita yang menggambarkan reputasi, ide, produk, posisi, atau pencapaian organisasi dalam versi positif. PR bagaikan seorang “pendongeng”, menceritakan kisah (organisasi) mereka dengan jujur melalui media yang tidak dibayar. Selain itu PR harus mampu menahan gempuran informasi-informasi hoaks yang beredar.

Humas atau Public Relations (PR) sebagai corong lembaga dalam pelayanan informasi publik di KPU harus mampu mengoptimalkan peran Bakohumas dengan memanfaatkan media sosial sebaik mungkin.

Hal tersebut disampaikan Diana Ariyanti (Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah) saat memberikan pegarahan dalam online workshop penguatan kapasitas kehumasan dengan tajuk meningkatkan citra lembaga melalui pengelolaan konten media sosial dan optimalisasi fungsi kehumasan di KPU Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinkominfo Jawa Tengah dan diikuti oleh Anggota KPU Kabupaten/Kota Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM pada Senin (26/04).

Asmono Wikan (Founder Humas Indonesia.Id) selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa Bakohumas tidak hanya berfungsi menghidupkan KPU sehingga aktifitasnya diketahui oleh masyarakat, tetapi melalui komunikasi yang baik harus mampu mempengaruhi tindakan atau pilihan pemilh.

Lebih lanjut Wikan menuturkan bahwa Humas harus mampu mengambil dan memposisikan diri berada di level strategis, bukan hanya sebagai pelengkap misalnya jadi juru foto, akan tetapi harus berani menginisiasi dan berkomunikasi.

Wicaksono (Digital Creator) selaku narasumber kedua menuturkan bahwa dalam bermedia sosial ada strategi yang harus dilakukan yaitu menentukan tujuan komunikasi di media sosial, menentukan khalayak sasaran, memilih platform, produksi konten berdasarkan isu yang relevan, monitoring dan evaluasi. “Pembuatan konten media sosial sebaiknya aktual dan relevan dengan isu yang ada di KPU, agar informasi atau konten yang dihasilkan tepat sasaran,” tegasnya.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 371 Kali.